Langkau ke kandungan utama

Menjawab 9 kecelaruan fakta terhadap kepercayaan Kristian - Bahagian III

Bahagian I boleh dibaca di sini.
Bahagian II boleh dibaca di sini.
-----------------------------------
"Post ini timbul dari komen yang ditinggalkan oleh seorang pengunjung tanpa nama blog ini. Komen-komen tersebut boleh dibaca bermula di sini. Selain itu, seorang lagi pembaca blog ini (tidak akan saya nyatakan nama beliau) juga meminta (melalui mesej) agar respon diberikan kepada kesembilan poin di dalam komen tersebut."
-----------------------------------

Kita lihat poin kelima,
5. Alkitab mengajarkan kalau oranag Kristen mati harus dikafani
Syariat yang ada dalam Alkitab menyebutkan bahwa kalau orang Kristian itu mati, seharusnya mereka dikafani (ini adalah kewajiban).
“Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengafaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, dimana belum pernah dibaringkan mayat.” (Lukas 23:53)
“Orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” (Yohanes 11:44)
Sebenarnya, tidak ada satu ayat pun di dalam Alkitab yang mewajibkan agar meng"kafan"kan mereka yang meninggal dunia. Maka, kenyataan penulis bahawa "ini adalah kewajiban" adalah tidak benar sama sekali. Perbuatan mengkafankan orang mati dengan kain lenan hanyalah tradisi Yahudi dan bukan perintah keagamaan.[7] Malah, hasil penggalian arkeologi mendapati Yahudi juga kadang-kala menggunakan keranda dalam pengebumian orang mati.[8]  


Petikan ayat-ayat Alkitab yang digunakan penulis ini pula hanya menunjukkan bahawa orang Yahudi membungkus mayat menggunakan kain lenan dan dikuburkan di dalam makam, iaitu sebuah lubang berbentuk gua kecil yang digali pada bukit batu. Ayat-ayat Alkitab yang dipetik oleh penulis langsung tidak menyatakan "mengkafan dengan kain lenan" adalah suatu kewajiban. Maka, jelas bahawa penulis telah memberikan suatu dakwaan palsu tentang hal ini.

Penulis meneruskan,
Orang Kristian Kalau Mati Tidak Dikafani
Penyimpangan terberat mereka terlihat dari awal mereka mengurus jenaazah, sampai proses penguburan. Misalkan, harga peti mati tiga kali lebih mahal dari kain kafan, menghiasi jenazah dengan pakaian mahal, menyertakan semua barang kesukaan mayat ke dalam peti, mayat pula diawetkan. Itu semua tidak pernah ada dalam syariat agama.

Sekali lagi ditekankan, tidak ada sebarang arahan spesifik tentang cara pengebumian di dalam Alkitab untuk orang-orang Kristian. Cara pengebumian Kristian bergantung kepada kemampuan, kebudayaan setempat dan wasiat. Jika seseorang Kristian itu dikebumikan menggunakan keranda, dihias dengan pakaian mahal, menyertakan semua barang kesukaan mayat ke dalam peti atau diawetkan, itu hanya menunjukkan orang Kristian tersebut dikebumikan dengan cara begitu. Ia tidak bererti "semua" orang Kristian dikebumikan seperti itu. Ia juga tidak bererti perbuatan-perbuatan tersebut adalah sebahagian daripada kepercayaan Kristian.

Kesimpulan
- Penulis memberikan dakwaan palsu apabila mengatakan mengkafan adalah sesuatu yang wajib di dalam Alkitab.
- Penulis mendasarkan dakwaannya melalui apa yang dilakukan oleh sebilangan Kristian, sedangkan apa yang dilihatnya itu bukanlah suatu kepercayaan atau kewajiban di dalam Kristianiti.

Kita lihat poin keenam,
6. Orang Kristen Meyakini Ajaran Dosa Warisan
Maksud dari dosa warisan adalah dosa yang dilakukan oleh satu orang (yaitu Adam) karena telah melanggar perintah Allah dengan memakan buah terlarang, sehingga dosa itu menjalar kepada manusia yang lain. Dalam dosa itu terdapat maut, jadi sangat berbahaya bagi orang Kristen yang mati sebelum dibaptis, karena ia mati dalam keadaan mewarisi dosa Adam."
Penulis memulakan dengan cuba menjelaskan maksud dosa warisan. Penjelasan ini agak ringkas, namun, ia pada dasarnya adalah sesuai dengan kepercayaan Kristian, iaitu dosa telah masuk ke dalam dunia melalui Adam oleh kerana perlanggarannya.

Namun, penulis telah melakukan kesilapan apabila berkata, "Dalam dosa itu terdapat maut, jadi sangat berbahaya bagi orang Kristen yang mati sebelum dibaptis, karena ia mati dalam keadaan mewarisi dosa Adam." Bagaimana mungkin seorang Kristian bergelar Kristian jika dia belum dibaptis? Kerana pembaptisan adalah suatu tanda bahawa seseorang itu telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Selain itu, pembaptisan tidak menyelamatkan seseorang. Walaupun seseorang itu dibaptis, namun, di dalam hatinya dia tidak sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, dia kekal masih berada di dalam kuasa dosa dan belum diselamatkan.

Perlu diketahui, keselamatan hanya diperolehi melalui kasih karunia dan dengan beriman, iaitu percaya, kepada kasih karunia tersebut yang diberikan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Pembaptisan pula hanyalah ritual keagamaan yang melambangkan bahawa kita telah menerima dan percaya kepada Yesus Kristus. Dengan kata lain, ritual pembaptisan tidak menyelamatkan kita dari dosa, tetapi iman kita kepada Yesus yang menyelamatkan kita dari maut akibat dosa. Maka, penulis telah memberikan penjelasan yang tidak tepat tentang doktrin keselamatan Kristian.

Penulis meneruskan,
Lalu dari manakah ajaran ini berasal, dari Yesuskah selaku Tuhan mereka? Jawabannya ternyata tidak, ajaran dosa warisan ini adalah ajaran buatan Paulus. Berikut ini adalah dalil-dalil yang biasanya digunakan orang Kristen untuk menjelaskan masalah dosa warisan ini, antara lain:
“Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang itu telah berbuat dosa.”(Roma5:12)
“Kerana semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam kristus Yesus.” (Roma 23-24).

Dan ada pula di kitab Korintius 15:21-22.
Ayat yang terdapat dalam kitab Korintius dan Roma hanyalah surat-surat hasil buatan Paulus yang dikirimkan kepada jemaat di Korentus dan Roma. Coba bagi saudara yang punya Injil sekarang dibuka kedua kitab tersebut, diawal surat saudara akan melihat judul besar yang berbunyi: “Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat di Koretus”, dan “Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma”.
Sekali lagi, penulis menyalahkan Paulus! Namun, di poin keempat sebelum ini, penulis menyokong pengajaran Paulus. Sangat jelas penulis hanya memilih-milih ayat yang sesuai dengan kepercayaannya tanpa menyelidiki maksud ayat tersebut.

Selain itu, penulis juga tidak cermat dalam memberikan petikan ayat Alkitab. Ayat "Roma 23-24" tersebut adalah Roma 3:23-24 dan "Korintus 15:21-22" pula adalah 1 Korintus 15:21-22.

Konsep Dosa Warisan (atau dosa asal) sebenarnya juga terdapat di dalam Perjanjian Lama. Perhatikan ayat berikut:
"Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." (Mazmur 51:5)
Jelas bahawa konsep Dosa Warisan/Dosa Asal ini sudah ada di dalam Perjanjian Lama. Ia bukanlah konsep "buatan" Paulus. Maka, dakwaan penulis ini jelas tidak benar.

Selain itu, Kristian tahu kitab-kitab seperti Roma dan 1 dan 2 Korintus adalah surat-surat tulisan Paulus. Maka, tindakan penulis yang cuba menggambarkan hal ini seolah-olah ia adalah sesuatu yang "tidak diketahui umum" hanya mendedahkan bahawa penulis tidak tahu tentang Alkitab. Saya berikan pautan ini untuk anda selidiki apa itu Alkitab menurut Kristian.

Penulis meneruskan lagi,
Yesus Membantah Ajaran Dosa Warisan
Sekarang mari kita semak bagaimana pendapat Tuhan orang Kristen tentang dosa warisan ini.
“Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, jangalah juga anak dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri.” (Ulangan 24:16)
“Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberikan balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah lakunya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” (Yeremia 17:10)
Inilah ajaran yang benar dan masuk akal kerana berasal dari Tuhan. Sedang ajaran warisan yang dibuat Paulus sangat tidak masuk akal dan tidak adil, karena gara-gara dosanya Adam, apakah seluruh manusia menanggung dosa itu juga?

Penulis sekali lagi memberikan petikan ayat Alkitab tanpa menjelaskan konteks ayat tersebut. Bukan itu sahaja, penulis memetik Ulangan 24:16 dan Yeremia 17:10 dan berkata "Yesus membantah Ajaran Dosa Warisan" sedangkan kedua-dua ayat tersebut adalah di dalam Perjanjian Lama.

Ulangan 24:16 sebenarnya memperkatakan hal yang berbeza dengan dosa warisan/dosa asal. Dosa yang diperkatakan di dalam Ulangan 24:16 ini adalah tentang kesalahan-kesalahan sehari-hari atau atas sesama manusia. Hal ini jelas jika kita membaca keseluruhan kitab Ulangan yang banyak memberikan peraturan-peraturan moral kepada bangsa Israel.

Dosa warisan/dosa asal adalah dosa terhadap Tuhan, di mana akibat dari perbuatan Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan, mereka telah dihukum oleh Tuhan. Hukuman tersebut adalah maut. Akibat dari hukuman ini, seluruh keturunan Adam menanggung akibat atau kesannya.

Yeremia 17:10 juga tidak memperkatakan apa-apa yang bercanggah dengan dosa warisan/dosa asal. Memang Alkitab mengajarkan Tuhan akan membalas sesuai dengan perbuatan kita. Namun, itu tidak menunjukkan dosa warisan/dosa asal tidak wujud. Melainkan, penulis mempunyai kefahaman yang salah tentang dosa warisan/dosa asal.

Perhatikan juga, penulis mendakwa "Yesus membantah ajaran dosa warisan". Jika demikian, bagaimana penulis menjelaskan ayat-ayat Alkitab berikut yang dengan jelas menyatakan Yesus datang untuk menjadi korban penebus untuk mengampunkan dosa bagi ramai orang?
"25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."" (Matius 20:25-28)
"27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. 28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." (Matius 26:27-28)
Jika konsep dosa warisan/dosa asal tidak ada, mengapa Yesus berkata bahawa Dia datang untuk menjadi korban penebus dosa bagi ramai orang?

Kesimpulan
- Jelas bahawa konsep dosa warisan bukanlah sesuatu yang baru dicipta atau diada-adakan oleh Paulus. Konsep ini juga wujud di dalam Perjanjian Lama.
- Yesus sendiri menyatakan bahawa Dia datang untuk mengampunkan dosa manusia melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Jika bukan dosa warisan/dosa asal, dosa apa yang ditebus oleh Yesus melalui pengorbanan-Nya?

(Bersambung...)

---------------------------
Nota kaki:
[7] Sebagai contoh, laman kepercayaan Yahudi ini menjelaskan bahawa membungkus (mengkafan) mayat dengan kain lenan adalah tradisi.
[8] Keranda ini dipanggil sebagai ossuary dan diperbuat dari batu kapur.

Ulasan