Langkau ke kandungan utama

Siri persoalan umum: Adakah dipanggil sebagai "Kurios" menunjukkan keilahian?

Diterjemahkan dari artikel ini. Semua petikan ayat Alkitab diambil dari terjemahan Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Indonesia (TB LAI) melainkan dinyatakan sebaliknya.
- Senarai lengkap Siri Persoalan Umum ini di sini.
-----------------------------

Soalan:
Apologis-apologis Kristian mendakwa bahawa perkataan Kurios (Tuan/Tuhan), yang terdapat di dalam semua terjemahan Greek untuk Perjanjian Lama (juga dikenali sebagai Septuagint [LXX]) dan Perjanjian Baru, berfungsi sebagai kata Greek yang seerti untuk nama perjanjian Tuhan, Yahweh. Para apologis ini menyimpulkan hal ini berdasarkan fakta bahawa Perjanjian Baru memanggil Yesus sebagai Yahweh kerana Dia dipanggil dengan panggilan Kurios. Namun, perkataan Greek ini juga digunakan ke atas ramai individu lain di dalam Perjanjian Baru dan tidak ada Kristian yang menafsir bahawa individu-individu lain tersebut juga adalah Yahweh. Jika demikian, mengapa Kristian menyimpulkan bahawa Yesus adalah Yahweh hanya kerana Perjanjian Baru memanggil-Nya sebagai Kurios atau Tuan/Tuhan?

Jawapan:
Orang-orang Kristian percaya bahawa Yesus adalah Yahweh bukan semata-mata kerana Dia dipanggil sebagai Kurios. Tetapi, cara para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru menggunakan perkataan Greek ini (iaitu Kurios) ke atas Kristus yang membawa kepada kesimpulan tersebut (iaitu Yesus adalah Yahweh).

Sebagai contoh, Perjanjian Lama mengajarkan bahawa keselamatan datang dengan memanggil nama Yahweh:
"Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas." (Yoel 2:32)
Namun, menurut Perjanjian Baru, orang-orang percaya perlu memanggil nama Tuhan Yesus untuk mendapat keselamatan:
"Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (Kisah Para Rasul 22:14-16)
"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Roma 10:9-13)
Orang-orang Kristian di dalam Perjanjian Baru juga berdoa kepada Yesus sama seperti cara orang-orang percaya di dalam Perjanjian Lama berdoa kepada Yahweh:
"Lalu Abraham menanam sebatang pohon tamariska di Bersyeba, dan memanggil di sana nama TUHAN, Allah yang kekal." (Kejadian 21:33)
"Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia." (Mazmur 31:5)
"Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab mereka." (Mazmur 99:6)
"Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia." (Kisah Para Rasul 7:59-60)
"kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita." (1 Korintus 1:2)
Malahan, orang-orang percaya ini menyebut nama Yesus untuk mendapat perkenan dan kesembuhan sama seperti para nabi di dalam Perjanjian Lama berseru kepada Yahweh:
"Tolonglah kiranya, TUHAN, sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia." (Mazmur 12:1)
"Tetapi Engkau, ya TUHAN, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka." (Mazmur 41:10)
"Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari." (Mazmur 86:3)
"Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran!" (Mazmur 118:25)
"Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."" (Matius 8:23-25)
"Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"" (Matius 14:28-31)
"Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."" (Matius 15:22)
"Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!"" (Matius 20:30-31)
Perjanjian Baru juga mengatakan bahawa semua orang akan tunduk kepada Yesus sebagai Tuhan sama seperti mereka tunduk kepada Yahweh:
"Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa," (Yesaya 45:22-23)
"Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Filipi 2:9-11)
Juga terdapat faktor-faktor lain yang turut menyokong fakta bahawa para penulis Perjanjian Baru mengakui Yesus adalah Yahweh apabila mereka memanggil Dia sebagai Kurios atau Tuhan. Contohnya, sama seperti Yahweh, Yesus adalah Tuhan di atas segala tuhan dan Raja di atas segala raja:
"Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap" (Ulangan 10:17)
"Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." (Mazmur 136:3)
"dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya" (Wahyu 1:5)
"Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."" (Wahyu 17:14)
"Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."" Wahyu 19:16
Seperti Yahweh, Yesus mempunyai nabi yang akan bernubuat atas nama-Nya (Yesus):
"Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN?  —  apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."" (Ulangan 18:19-22)
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"" (Matius 7:21-23)
Dan sama seperti Yahweh, Yesus adalah Tuhan yang berkuasa di atas segala-galanya,
"Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya." (Ulangan 10:14)
"sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan... Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan." (Yosua 3:11, 13)
"Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi." (Matius 28:18)
"Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang." (Kisah Para Rasul 10:36)
"Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup." (Roma 14:8-9)
Dan yang terakhir, Yesus sebagai Tuhan adalah Sang Pencipta dan yang memastikan alam semesta ini kekal wujud,
"namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup." (1 Korintus 8:6)
"Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan."" (Ibrani 1:10-12)
Yang mana adalah peranan yang dipegang oleh Yahweh, iaitu TUHAN,
"Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi  —  siapakah yang mendampingi Aku?" (Yesaya 44:24)
"Aku berkata: "Ya Allahku, janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku! Tahun-tahun-Mu tetap turun-temurun!" Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah; tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan." (Mazmur 102:24-27)
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
"Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah  —  yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan  — , yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan." (Ibrani 2:10)
Semua jelas menunjukkan para penulis kitab di dalam Perjanjian Baru memanggil Yesus sebagai Tuhan bukan sekadar kerana pangkat atau kuasa. Sebaliknya, para penulis kitab-kitab di dalam Alkitab dengan jelas bertujuan untuk menyatakan bahawa Yesus adalah Tuhan, iaitu Yahweh, TUHAN yang Mahakuasa.

Ulasan